Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Oktober 2016

SEJARAH PEMERINTAHAN ABU BAKAR AS SHIDDIQ DAN UMAR BIN KHATTAB



MAKALAH

SEJARAH PEMERINTAHAN ABU BAKAR AS SHIDDIQ DAN

UMAR BIN KHATTAB




Dosen Pengampu :

Dr. Fadil SJ, M.Ag

Disusun Oleh :

Aprilia Intan Pratiwi
(16210079)
Muhammad Abdul Rais
(16210080)
Layyinatul Ainiyah P.N
(16210081)
Ridha Hadi
(16210083)



JURUSAN HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG


2016

KATA PENGANTAR



Segala puji kami panjatkan kehadirat-Nya, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah “sejarah peradaban islam pada masa Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab”

Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Kami menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin agar dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi susunan kata kalimat maupun bahasa. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik maupun saran dari para pembaca agar kami lebih baik lagi dalam menyusun makalah dikemudian hari.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Sejarah Peradaban islam pada masa Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab” ini mampu menambah wawasan para pembaca tentang sejarah keislaman pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
















Malang, 17 September 2016






Penyusun












2  Sejarah Peradaban Islam

DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR……………………………….…………………………. 2 DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 3 BAB I PENDAHULUAN……………………………….……………………

A.    Latar Belakang…………………………………………………………..   4

B.     Rumusan Masalah……………………………………………………….    4

C.     Tujuan Penulisan…………………………………………………………   4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...

A. Masa Pemerintahan Khalifah Abu Bakar As Shiddiq……………………
5
B. Masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab…………………………
14

BAB III PENUTUP….………………………………………………………….

A.    Kesimpulan……………………………………………………………..17

B.     Saran…………………………………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..        18



































3  Sejarah Peradaban Islam

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

Pemerintahan Khulafaur Rasyidin dimulai sejak zaman setelah Nabi Muhammad SAW wafat karena pada saat itu terjadi kekosongan pemerintahan yang menyebabkan banyak umat muslim yang goyah imannya. Para sahabat bersepakat mengangkat Khalifah Abu bakar As Shiddiq sebagai pengganti kedudukan Nabi sebagai pemimpin Umat muslim saat itu.

Abu Bakar As Shiddiq menjabat sebagai Khalifah hanya dua tahun. Kemudian dilanjutkan oleh sahabat Umar bin Khattab selama 10 tahun, Usman bin Affan selama 12 tahun, dan Ali bin Abi Thalib selama 5 tahun.

Selama berlangsungnya kepemimpinan Khulafaur rasyidin, banyak hal yang terjadi pada perkembangan agama islam pada saat itu. Mulai dari bertambahanya wilayah perluasan islam dan juga kemajuan administrasi pada zaman tersebut. Namun, juga tidak luput dari masalah masalah yang mucul selama masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

Namun, dalam makalah ini kami hanya membahas tengtang masa pemerintahan khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab.


B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana kepemimpinan khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab?

2.      Bagaimana langkah langkah khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab dalam memajukan islam?

3.      Bagaimana kekuasaan islam pada masa Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab?


C.    Tujuan Penulisan

Mengulas kembali sejarah kepemimpinan khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab
Mengetahui kebijakan kebijakan yang ditetapkan pada masa pemerintahan Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab

Mengetahui kontribusi khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab dalam memajukan agama islam pada masa itu.
Menambah wawasan tentang sejarah pemerintahan khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab


4  Sejarah Peradaban Islam

BAB II

PEMBAHASAN



1.      Pemerintahan Khalifah Abu Bakar As Shiddiq A. Riwayat Abu Bakar Ash-Shiddiq

Nama lengkapnya Abdullah bin Utsman bin Amir bin Ka’ad At-Taimi Al-

Quraisy. Sebelum masuk Islam ia bernama Abdul Ka’bah, lalu Rasulullah menamainya Abdullah. Ia digelari Ash-Siddiq (yang membenarkan), biasa di panggil Abu Bakar.1

Abu Bakar bin Abu Quhafah, turunan Bani Taim bin Murrah bin Ka’ad bin Lu’ai bin Kalb Al-Quraisy. Pada Murrah bertemulah nasabnya dengan Rrasulullah. Ibunya Ummul Khair salma binti Sakhr bin Amir, turunan Taim bin Murrah juga. Dia lahir pada tahun kedua dari tahun gajah, jadi dua tahun lebih tua Rasulullah daripadanya.2

Imam Nawawi dalam bukunya At-Tahdzib berkata, apa yang kami sebutkan bahwa nama Abu Bakar As-Shiddiq adalah Abdullah, namanya yang benar dan masyhur. Ada juga yang menyebutkan bahwa namanya adalah Al-Atiq. Namun yang benar ialah apa yang telah disepakati oleh para ulama bahwa Atiq itu bukanlah nama dia, Atiq adalah gelarnya. Dia diberi gelar Atiq, karena dianggap lepas dari neraka.3
Abu Bakar termasuk sahabat yang pertama kali masuk atau memeluk agama islam. Abu Bakar termasuk salah satu sahabat terdekat Rasulullah, karena kedekatannya dengan Rasullullah, Abu Bakar selalu mempercayai apa yang dibawa oleh Rasulullah. Dia juga selalu menemani Rasulullah dalam berperang ataupun hijrah.

Ia juga berjuang bahu membahu dengan Rasul saw dalam pertempuran mempertahankan diri, di saat para pemeluk agama baru itu sedang berjuang untuk eksistensinya.4


1  Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, (Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2007)hlm. 5.
2 Hamka, Sejarah Umat Islam, (Siangapura : Pustaka Nasional Pte Ltd, 2005)hlm 200.

3 Imam Syuyuthi, Tarikh Khulafa’, (Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2000)hlm. 31.

4 Jamil Ahmad,Seratus Muslim Terkemuka, (Jakarta: PUSTAKA FIRDAUS, 2013)hlm. 13
5  Sejarah Peradaban Islam

Dia diberi gelar As-Shiddiq karena senantiasa membenarkan apa yang dibawa oleh Rasulullah atau dia tidak pernah berkata kecuali yang benar. Abu Bakar juga merupakan mertua Rasulullah, karena putrinya aisyah dinikahi oleh Rasulullah.

Rasulullah juga pernah menyuruh Abu Bakar untuk menggantikan Rasulullah dalam shalat berjama’ah karena pada saat itu Rasulullah sedang sakit.5

B. Abu Bakar Menjadi Khalifah

Rasulullah, Sebagai utusan Allah mengemban dua jabatan , yakni sebagai Rasulullah dan sebagai kepala Negara. Jabatan Beliau yang pertama selesai bersamaan dengan wafatnya. Namun jabatan kedua perlu ada penggantinya, Belum lagi Rasulullah dikebumikan , disebuah tempat yang bernama “ Saqifah bani Sa’idah telah terjadi perselisihan pendapat antara golongan Anshor dan golongan muhajirin ,tentang pengganti rasul dalam pemerintahan. Ketika Rasulullah wafat, beliau tidak berpesan mengenai siapa yang jadi penggantinya kelak, pada saat Nabi belum dimakamkan di antara umat Islam, ada yang mengusulkan untuk cepat-cepat memikirkan pengganti Rasulullah. Itulah perselisishan pertama yang terjadi pasca rasulullah wafat. Perselisihan tersebut berlanjut ke saqifah (suatu tempat dimadinah yang biasa digunakan oleh kaum Anshar untuk membahas suatu masalah).6

Aturan-aturan yang jelas tentang pengganti Rasulullah tidak ditemukan, yang ada hanyalah sebuah mandat yang diterima Abu Bakar menjelang wafat rasulullah untuk menjadi Imam. Sesuatu yang masih merupakan tanda tanya terhadap mendat tersebut. Adakah suatu pertanda Rasulullah menunjuk Abu Bakar atau tidak. Berita perdebatan dua golongan ini kemudian terdengar oleh sahabat-sahabat terkemuka seperti Abu Bakar, Umar Ibn Khattab dan Utsman Ibn Affan yang sedang berada di rumah Rasulullah, sedang sahabat Ali sedang sibuk mengurus jenazah Rasulullah.

Mendegar berita ini akhirnya sahabat Abu bakar dan Umar ibn Khattab sangat terkejut, kemudian keduanya cepat-cepat mendatangi dimana kedua golongan tersebut yang sedang berdebat, untuk itu mereka mendatangi Saqifah Bani Sa’idah. Dalam pertemuan tersebut, golongan Khajraz telah sepakat mencalonkan Salad bin Ubaidah, sebagai pengganti Rasulullah. Akan tetapi, suku Aus belum menjawab atas pandangan
5 Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam, (Bandung: MAKTABAH MADBOULI, 1997)hlm. 7.

6  Suyuty Pulungan,Fiqih Siasati, Sejarah dan Pemikiran Islam, (Jakarta : PT Rajawali Prees,1994),

hlm. 102.
6  Sejarah Peradaban Islam

tersebut. Ketika perdebatan diantara mereka, Abu bakar berpidato dihadapan mereka dengan mengemukakan kelebihan-kelebihan Anshar dan Golongan Muhajirin, Abu Bakar Mengusulkan agar hadirin memilih salah satu dari sahabat yaitu Umar Ibn
Khattab dan Abu Ubaidah, namun keduanya menolak, dan keduanya berkata, “Demi

Allah kami tidak akan menerima pekerjaan besar ini selama engkau masih ada , hai Abu bakar...! Engkaulah Orang Muhajirin yang paling mulia, Engkaulah satu-satunya orang yang menyertai Rasulullah di Gua ketika dikejar-kejar oleh orang-orang Quraisy engkaulah satu-satu nya orang yang pernah Rasulullah tunjuk untuk menjadi Imam Shalat waktu Rasulullah Sakit. Untuk itu tengadahkanlah tanganmu wahai Abu Bakar, kami hendak membaiatmu.

Pada awalnya Abu bakar sendiri merasa keberatan, kemudian Umar ibn Khattab memegang tangan Abu bakar sebagai tanda pembaiatan dan diikuti oleh sahabat Abu Ubaidillah, setelah kedua sahabat selesai maka diikuti oleh seluruh sahabat yang ada di Saqifah bani Sa’idah itu baik kaum Muhajirin maupun Anshor. Kemudian Abu Bakar berpidato; “Wahai Manusia! saya telah diangkat untuk mengandalikan urusanmu padahal aku bukanlah orang terbaik diantara kamu , maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik maka ikutilah aku, tetapi jika aku berbuat salah , maka luruskanlah! orang yang kamu pandang kuat saya pandang lemah, sehingga aku dapat mengambil hak darinya, sedang orang yang kau pandang lemah aku pandang kuat , sehingga aku dapat mengambalikan hak kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku Taat kepada Allah dan RasulNya, tetapi bilamana aku tidak mentaati Allah dan rasulnya, kamu tidak perlu mentaatiku. Dirikanlah shalat, semoga
Allah merahmati kalian”.

Dari paparan di atas, terlihat jelas bahwa Abu Bakar dipilih secara aklimasi, walaupun tokoh-tokoh lain tidak ikut membai’atnya, misalnya Ali bin Abi Thalib, Abbas, Thalha, dan Zubair yang menolak dengan hormat. Pembahasan-pembahasan tentang khalifah ini akhirnya menimbulkan berbagai aliran pemikiran Islam. Dengan terpilihnya Abu bakar serta pembai’atannya, resmilah berdiri kekhilafahan pertama di dunia Islam.








7  Sejarah Peradaban Islam

C. Pemerintahan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ucapan yang pertama sekali yang diucapkan oleh Abu Bakar ketika di bai’at, ini menunjukkan garis besar politik dan kebijaksanaan Abu Bakar dalam pemerintahan. Di dalamnya terdapat prinsip kebebasan berpendapat, tuntutan ketataan rakyat, mewujudkan keadilan, dan mendorong masyarakat berjihad, serta shalat sebagai intisari takwa. Secara umum, dapat dikatakan bahwa pemerintahan Abu bakar melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, baik kebijaksanaan dalam kenegaraan maupun pengurusan terhadap agama, di antara kebijaksanaannya ialah sebagai berikut:

a.      Kebijaksanaan pengurusan terhadap Agama

Ada beberapa kebijaksanaan Khalifah Abu Bakar yang menyangkut terhadap

Agama antara lain :

1.      Memerangi Nabi palsu,orang-orang yang murtad (Riddah) dan tidak mengeluarkan zakat

Pada awal pemerintahannya, ia diuji dengan adanya ancaman yang datang dari ummat Islam sendiri yang menentang kepemimpinannya. Di antara pertentangan tersebut ialah timbulnya orang-orang yang murtad (kaum Riddah), orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat, orang-orang yang mengaku menjadi Nabi seperti Musailamah Al Kazzab dari bani Hanifah di yamamah, Sajah dari bani Tamim, Al Aswad al Ansi dari yaman dan Thulaihah ibn Khuwailid dari Bani Asad, serta beberapa pemberontakan dari beberapa kabilah.

Nabi-nabi palsu itu mulai melancarkan serangan ke kota Madinah ketika Abu Bakar sedang bersiap-siap untuk mengirimkan Usamah ke perbatasan Siria. Dengan demikian, Abu Bakar berada di tengah-tengah bahaya, baik dari dalam maupun dari luar. Dia segera mengadakan pertemuan Majelis Sura untuk membahas masalah itu. Pendapat para anggota secara bulat menentang pendapat Khalifah. Mereka berpendapat, apakah ekspedisi ke Siria harus diundurkan, atau beberapa langkah kompromi harus diambil untuk menghadapi nabi-nabi palsu, sebab republik Islam yang baru lahir itu tidak mampu brperag dalam kedua front itu melawan musuh dari luar dan musuh dari dalam. Akan tetapi khalifah seorang yang kukuh pendidirannya menolak untuk menuruti kedua usul anggota-anggota Majelis Sura, dan menyatakan
8  Sejarah Peradaban Islam

tekadnya untuk nabi palsu. Kebijakan khalifah terhadap orang-orang murtad itu ialah menyerah tanpa syarat atau berperang sampai hancur.

Kemenangan pun ada ditangan Abu Bakar. Dengan demikian Abu Bakar dapat disebut sebagai penyelamat Islam. Dia tidak hanya menyelamatkan Islam dari kekacauan dan kehancuran, tetapi juga membuat Islam menjadi Agama dunia. Perang Riddah membuat Islam memperoleh kembali kesetiaan dari seluruh Jazirah Arabia. Keberhasilan perang Riddah menunjukkan kepada dunia bahwa kebenaran akan menang. 7

Untuk mengembalikan mereka pada ajaran Islam, Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq membentuk sebelas (11) pasukan dengan pemimpinnya masing-masing. Setiap pemimpin pasukan mendapat tugas untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas daerah yang ditentukan. Abu Bakar menyampaikan wasiat kepada pasukan untuk tidak berkhianat, tidak menipu, tidak melampaui batas, tidak mencincang musuh, tidak membunuh anak-anak atau wanita atau orang lanjut usia, tidak memotong kambing atau unta kecuali untuk dimakan.

Di antara wasiat yang disampaikan Abu Bakar kepada mereka ialah; “Jika kalian melewati suatu kaum yang secara khusus melakukan ibadah di biara-biara, biarkanlah mereka dan apa yang mereka sembah.”Pasukan ini dibaginya menjadi sepuluh panji, masing-masing pemegang panji diperintahkan untuk menuju ke suatu daerah. Adapun sebelas panglima diantaranya adalah Khalid bin Walid, Ikrimah bin Abu Jahal, Syurahbil bin Hasanah, Muhajir bin Umayyah, Huzaifah bin Muhsin Al-Galfani, Arfajah bin Harsamah, Suwaib bin Muqarin, Al-Alla’ bin Hadrami, Amru bin Ash, Khalid bin Sa’id, dan Ma’an bin Hijaz.

Abu Bakar kemudian kembali dan menyerahkan panji tersebut kepada yang lain. Allah memberikan dukungan kepada kaum Muslimin dalam pertempuran ini sehingga berhasil menumpas kemurtadan, memantapkan Islam di segenap penjuru Jazirah, dan memaksa semua kabilah untuk membayar zakat.




7 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi… hlm. 141
9  Sejarah Peradaban Islam

2.  Pengumpulan Al-Qur’an

Selama peperangan Riddah, banyak dari penghafal Al-Qur’an yang tewas. Karena orang-orang ini merupakan penghafal bagian-bagian Al-Qur’an,

Umar cemas jika bertambah lagi angka kematian itu, yang berarti beberapa bagian lagi dari Al-Qur’an akan musnah. Karena itu, menasehati Abu Bakar untuk membuat suatu “kumpulan” Al-Qur’an kemudian ia memberikan persetujuan dan menugaskan Zaid ibn Tsabit karena beliau paling bagus Hafalannya. Para ahli sejarah menyebutkan bahwa pengumpulan Al-Qur’an ini termasuk salah satu jasa besar dari khalifah Abu Bakar.

Bentuk peradaban yang paling besar dan luar biasa dan merupakan satu kerja besar yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah penghimpunan Al-Qur’an. Abu Bakar Ash-Shiddiq memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Qur’an dari pelepah kurma, kulit binatang, dan dari hapalan kaum muslimin. Hal yang dilakukan sebagai usaha untuk menjaga kelestarian Al-Qur’an setelah Syahidnya beberapa orang penghapal Al-Qur’an pada perang Yamamah. Umarlah yang mengusulkan pertama kainya penghimpunan ini. Sejak saat itulah Al-Qur’an dikumpulkan pada satu Mushaf.

b. Perluasan Wilayah Pada Masa Kekhalifahan Abu Bakar As Shiddiq

1. Penaklukan Damaskus

Syria Raya adalah sebuah negeri yang berbatasan dengan Laut Tengah, tepi barat Eufrat, perbatasan setelah utara Hijaz, perbatasan sebelah selatan Romawi Timur Kuno dan Turki sekarang. Sebelum jatuh ketangan muslim, wilayah Syria Raya merupakan sebuah koloni Kekaisaran Romawi Timur. Saat ini negeri ini meliputi negeri-negeri seperti Syria, Yordania, Lebanon dan Palestina.

Syria Raya merupakan prioritas utama bagi kaum muslimin, karena bertahun-tahun setelah bersusah payah akhirnya kaum muslimin dapat membuat kaum Quraisy mau menandatangani perjanjian damai hudaibiyah, dan siap menyebarkan Islam keluar hijaz.

Nabi Muhammad SAW mengutus beberapa orang kewilayah-wilayah ini. Harits bin Umair adalah salah satu utusan yang membawa surat untuk penguasa bashrah. Harits dibunuh oleh Syurahbil bin amr dari dinasti ghassani. Kemudian, Nabi Muhammad SAW mengirim lascar berkekuatan 3000 orang dibawah komando Ja’far bin abi thalib, Zaid bin harits dan

Abdullah bin rawahah ke Muta di damaskus selatan. Laskar yang disiapkan untuk berperang dengan kaum muslim didamaskus, menurut ibu ishaq, merupakan gabungan
10  Sejarah Peradaban Islam

lascar romawi dan suku-suku arab seperti suku lakhm, judzam, balqi, buhra dan bali. Kaum muslim gagal mencapai tujuan yang diinginkan, dan setelah kesyahidan komandan-komandan mereka dan sejumlah kaum muslimin lainnya, kaum muslimin pun hanya bisa kembali ke madinah.

Opesasi Tabuk merupakan langkah berikutnya yang diambil nabi. Operasi ini juga tidak membawa hasil apa-apa bagi kaum muslimin selain beberapa kesepakatan dengan beberapa suku arab.pada hari-hari terakhir hayatnya menyiapkan laskar lain yang dikomandoi oleh usamah bin zaid untuk meakukan aksi tertentu. Namun laskar ini baru bisa dikirim kedamaskus sepeninggal nabi, dan pulang dengan tanga kosong. Semua perkembangan laskar ini memperlihatkan arti pentingnya damaskus bagi nabi. Damaskus deat dengan madinah, dan kaum muslimin tahu betul arti pentng damaskus. Pada tahun-tahun berikutnya, terungkaplah bahwa damaskus ternyata lebih penting artinya bila dibandingkan dengan irak bagi para khalifah.
Dengan usainya operasi riddah, abu bakar melayangkan surat kepada warga mekkah, thaif, yaman dan semua orang arab di hijaz dan najd, dan memerintahkan mereka untuk berjihad atau berperang suci.

Dalam surat tersebut, abu bakar menjanjikan harta rampasan diromawi. Banyak orang bermai-ramai datang kemadinah. Mereka ini dari suku-suku di seantero hijaz. Laskar muslim berangkat ke damaskus pada 12 H (633 M). abu bakar membagi laskar islam menjadi 3 laskar dengan 3 komandan. Laskar pertama dikomandani oleh amr bin ash menuju aila di teluk uqbah. Laskar kedua dikomandani oleh yazid bin abi sofyan. Sedangkan laskar ketiga dikomandani oleh syurahbil bin hasanah. Dua komandan ini ditugaskan kesebuah daerah diantara tabuk dan mu’an. Khalid bin said sebenarnya dicalonkan jadi komandan, akan tetapi karna sikap Khalid yang keberatan terhadap kekhalifahan abu bakar, maka atas desakan umar, Khalid pun digantikan oleh yazid bin abi sofyan. Tak lama kemudian abu ubaidah jarrah bergabung dengan pasukan pendukungnya. Abu ubaidah mengomandani semua pasukan ketika semua ketika semua pasukan beroperasi diwilayah yang sama. Sebagian orang percaya bahwa sejak awal komandan laskar adalah abu ubaidah jarrah.

Pertempuran pertama kaum muslimin dengan pasukan romawi berlangsung di sebuah daerah yang bernama wadi al-‘arabah di selatan laut mati. Pasukan romawi di komandani oleh gubernur palestina yang bernama sergius. Sergius tewas dalam perang ini, dan pasukannya dapat dikalahkan. Kaum muslimin kemudian bergerak maju di sepanjang pantai laut tengah, dan masing-masing laskar muslim berperang di sebuah wilayah tertentu
11  Sejarah Peradaban Islam

dan membantu laskar lainnya bila di perlukan. Pada awalnya masing-masing laskar muslim berkekuatan 3.000 orang. Namun abu bakar mengirimkan pasukan tambahan, sehingga jumlah petempur muslim di setiap laskar menjadi 7.500 orang. Tak lama kemudian, jumlah seluruh kekuatan laskar islam pun bertambah menjadi 24.000 orang.

Setelah perang arabah, pertempuran kedua berlangsung di sebuah dusun di distrik ghazza. Nama dusun tersebut datsin. Perang ini, yang terjadi pada muharram13 H, berakhir dengan kemenangan kaum muslimin.

Kemengan demi kemenangan ini membuat cemas Heraclitos, sehingga heraclutos pun merekrut pasukan. Kabar perekrutan laskar romawi pun sampai di madinah. Kemudian khalifah mengeluarkan perintah penghentian operasi di perbatasan irak untuk sementara waktu. Khalifa menugaskan Khalid bin walid beserta laskarnya ke damaskus.

Kemudian kaum muslimin pun bergerak ke damaskus. Mendengar kabar konsentrasi musuh di udinadain, kaum muslim pun terlebih dahulu bergerak ke tempat itu. Pertempuran sengit ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimpada jumadil awal 13 H, sekalipun pada waktu itu banyak juga di pihak kaum muslimin yang gugur sebagai syuhada.

2. Penaklukan Persia dan Irak

Kerajaan Persia sudah sejak dulu merupakan sebuah kerajaan yang kuat dan memiliki wilayah yang sangat luas. Luas wilayahnya membentang dari timur negeri syam di sisi barat, hingga negeri Afghanistan di sebelah timur, dari laut khazar (qadwin) di sisi utara, sampai negeri as-sind di sebelah selatan. Meliputi daerah irak, Persia, khurasan, thabaristan, Azerbaijan dan daerah-daerah kecil lainnya.

Kerajaan Persia memiliki kelebihan berupa personil yang banyak dan teratur. Akan sulit bagi kerajaan lain untuk membuat perkara atau menentang perang dengannya. Kerajaan Persia dengan pasukannya yang kuat itu pernah terlibat dalam pertarungan yang hebat melawan kekaisaran romawi. Dengan pasukan itu pula, kerajaan Persia sering mendapatkan kemenangann dan dari peperangan yang mereka lakukan telah meningkatkan pengalaman pasukannya yang kuat. Meskipun demikian, pasukan islam tetap melihatnya biasa, karena kemenangan dan mati syahid yang telah Allah SWT janjikan.

Gerakan pembebasan daerah dari kekuasaan Persia dimulai dari tangan pemimpin muslim, al-mutsanna bin haritsah asy-syaibani radhiyallahu anhu, yang sebelumnya meminta izin kepada khalifah abu bakar untuk memerangi Persia. Dalam penyerangan tersebut, al-mutsanna memanfaatkan pasukan muslimin yang berasal dari sukunya,dengan alas an kedekatan lokasi mereka dengan Persia. Melalui aksinya, al-mutsanna radhiyallahu
12  Sejarah Peradaban Islam

anhu berhasil merubah keadaan selatan irak dengan sejumlah kemengan yang diperolejnya melawan Persia dan sekutunya, nasrani arab. Meskipun tentaranya lebih sedikit jumlahnya dan tentara musuh jauh lebih banyak. Menyadari keadaan pasukannya yang telah berkurang, al-mutsanna mengirimkan surat kepada abu bakar untuk meminta bantuan. Ketika itu Khalid bin walid telah menyelesaikan tugasnya, memerangi musailamah al-kadzdzab di yamamah. Oleh karena itu abu bakar mengirimkan surat perintah kepada Khalid bin walid untuk membawa pasukannya menuju irak, guna membantu al-mutsana bin haritsah dan pasukannya. Khalid pun berangkat ke irak. Peristiwa ini terjadi pada tahun 12 hijriyah. Abu bakar juga memerintahkan pasukan laindi bawah komando iyad bin ghanam al-fahrawi. Abu bakar memerintahkan agar pasukan islam memasuki irak dari arah atas, dan beliau juga memerintahkan agar baik Khalid maupun iyadh menuju ke al-hirah, ibukota kerajaan arab yang terasing. Abu bakar juga menjanjikan akan memberikan hadiah bagi mereka yang terlebih dahulu mencapai al-hirah.

Khalid berhasil memasuki kawasan irak dan mulai menaklukan beberapa desa yang berada di dekat sungai eufrat. Khalid berhasil menguasai alis, burmusa, banqiya dan desa-desa lainnya.

Khalid pun merencanakan pembebasan kota al-abalah, yang merupakan kekuatan militer paling kuat kerajaan Persia di selatan irak, juga menjadi pelabuhan yang disiapkan untuk penyerangan ke india. Bahkan kota ini memiliki julukan ‘’pelabuhan india’’.

Sebelum Khalid melakukan penyerangan ke kota albah, dia mengirimkan surat kepada pemimpin kota itu. Dalam surat itu Khalid meminta kepada sang pemimpin kota untuk masuk islam, jika tidak sang pemimpin itu harus membayar pajak. Selain itu, Khalid juga memberikan ancaman, jika pemimpin kota itu menolak, dengan mengatakan, ‘’ jika kamu menolak permintaanku, maka janga pernah kamu salahkan kecuali dirimu sendiri, karena kamu akan didatangi sebuah kelompok yang menyukai kematian, sebagaimana kamu mencintai kehidupan.’’ Pasukan kaum muslimin lalu mempersiapkan diri untuk bertempur melawan Persia, begitu pula Persia bersiap menerima serangan kaum muslimin dalam sebuah peristiwa yang kemudian dikenal dengan ‘’perang dzatus salasi’’.











13  Sejarah Peradaban Islam

2. Masa Pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab A. Riwayat Umar bin Khattab

Umar bin Khattab berasal dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari Bani Makhzum. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Pada awalnya Umar merupakan sosok yang mata menentang Nabi Muhammad. Bahkan dikisahkan, ia pernah telah dalam perjalanan untuk membunuh Rasulullah. Namun ditengah perjalan, ia bertemu dengan Nu’aim bin

Abdullah yang memberi tahunya bahwa saudarinya telah masuk islam.Dipenuhi murka tak tertahan, Umar mengalihkan arah perjalanannya. Ia bersegera menuju rumah Fathimah adiknya. Didepan pintu, ia mendengar adiknya dan suaminya tengah membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Namun setelahnya, Ia pun menjadi sosok yang amat mencintai dan membela islam. Sejak masuk islam, Udalam dakwahnya lah yang memprakarsai era keterbukaan.

Ibnu Mas’ud menambahkan, “Masuknya Umar dalam islam adalah pembukaan. Hijrahnya adalah kemenangan, kekuasaannya dalah rahmat. Sungguh kami menyadari diri kami sebelumnya tidak mampu melaksankan shalat di Ka’bah hingga Umar masuk islam.

Ketika masuk islam, ia memerangi mereka dan membiarkan kami sholat.”

B. Umar bin Khattab menjadi Khalifah

Umar bin Khattab ditunjuk secara langsung oleh Abu Bakar As Shiddiq untuk menjadi penggantinya. Dalam kitab Al-Tabari, Kitab al Rasul wa al-Muluk, sebagai berikut.

Dalam keadaan sakit (berbaring ditempat tidur), Abu Bakar menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Ada keberatan dari sahabat atas penunjukan tersebut. Akan tetapi, ia mengumumkan, bahwa dengan nama Allah, saya tidak meleset sedikitpun dan tidak berbuat kekurangan sedikitpun dalam menunjuk Umar sebagai pengganti. Orang yang saya tunjuk, bukan dari keluargaku dan kalian mendengar kata-kata dan mematuhi perintah, maka rakyat yang hadir semua serentak menjawab kami dengar dan kami menerimanya. (Rahman,1977:56-60)

Dengan demikian, Ab u Bakar menyelesaikan persoalan calon pengganti, supaya tidak muncul problem seperti ketika Nabi tinggalkan umat islam dalam memilih pengganti timbul perselisihan yang nyaris membawa islam ke gerbang kehancuran.

14  Sejarah Peradaban Islam

C.    Perluasan Wilayah

1.      Pada tahun 635 M, Damaskus (ibukota Suriah) ditundukkan .

2.      Setahun kemudian, wilayah Suriah jatuh ke tangan kaum Muslimin (Setelah pertempuran hebat di lembah Yarmuk, Timur sungai Yordania).
3.      Takluknya Baysan dan Jerussalem di Palestina.

4.      Kemenangan-kemenangan wilayah Afrika bagian utara.

5.      Tahun 18 H kota Aris dapat diduduki tanpa perlawanan.

6.      20 H Kota Babylon tunduk setelah dikepung selama 7 bulan.

7.      Seluruh wilayah Persia sempurna bertekuk lutut.

Kaum   Muslimin    menyebut    ini   dengan   “Kemenangan    dari    segala   kemenangan”

(Fathul-Futuh).


D. Pemerintahan Negara

Umar melakukan reformasi dalam pemerintahan. Selama memimpin selama kurang lebih 10 tahun, ia termasuk pemimpin yang berhasil terutama bagi kesejahteraan rakyat dan peraturan islam yang semakin kokoh. Umar membentuk departemen dan membagi daerah kekuasaan islam menjadi delapan provinsi. Setiap provinsi dikepalai oleh wali dan juga didirikan kantor gubernur. Umar juga membentuk kepala distrik yang disebut sebagai Amil. Pada masanya, setiap penjabat pemerintahan sebelum diambil sumpah terlebih dahulu diauditharta kekayaannya oleh tim yang telah dibentuk oleh Umar. Rakyat miskin mendapatkan makanan pokok murah, bahkan kadang secara Cuma-Cuma.

` Umar pun mengambil kebijakan bahwa orang arab dilarang transaksi jual beli tanah diluar Arab. Ia pun menerapkan pajak perdagangan (bea cukai) yang bernama al Ushur. Yaitu pajak bagi para pedagang non muslim yang memasuki kawasan kekuasaan islam sebesar 10%, dzimmi yang berada di dalam negeri 5%, dan orang islam 2,5% dari harga barang dagangan. Periode Umar terkenal dengan pembangunan islam dan perubahan-perubahan. Selain itu, Khalifah Umar meletakkan prinsip-prinsip demokratis dalam pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang paripurna. Ia juga tidak memberikan hak istimewa tertentu. Tidak ada istana/pakaian kebesaran untuk dirinya maupun bawahannya dan mereka pun siapsetiap waktu dihubungi oleh rakyatnya.


15  Sejarah Peradaban Islam

Umar telah mampu membangun dewan-dewan jawatan, membangun baitul mal, mencetak mata uang, membentuk kesatuan tentara, mengatur gaji, mengangkat hakim-hakim dan menyelenggarakan hisbah. Selain kontribusi tersebut, Umar pun ialah orang pertama yang mencetuskan ide tentang perlunya dilakukan pengumpulan ayat-ayat Al Qur’an. Yang telah membentangkan kejayaan islam dari Mesir, Syam,

Iraq sampai kerajaan Persia dan juga dikenal sebagai sahabat yang berani melakukan ijtihada dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip musyawarah.

E. Harta Rampasan Perang (Ghanimah)

Ghanimah meliputi harta bergerak dan harta tidak bergerak. Umar menyisihkan seperlima dari harta rampasan perang untuk dibagikan secara langsung pada kaum muslimin. Ia hanya menerima pemasukan sesuai syariat dan mendistribusikannya pada yang berhak menerimanya. Kemudian selama ini, Al Mal al Ghanimah dibagikannya ke kas Negara 20% dan tentara 80%, lalu dimasukkannya ke kas Negara dan tentara mendapatkan gaji bulanan. Setelah itu, semua harta rampasan perang dipindahkan ke Baitul Mal dengan beberapa alasan:

1.      Perlu adanya sumber dana untuk menggaji prajurit

2.      Bila prajurit dibagikan harta rampasan perang terlalu banyak, Umar khawatir prajurit tidak akan mau perang lagi.

3.      Tanah rampasan perang tetap dikuasai oleh pemiliknya namun ia harus membayar Kharaj dan dari Kharajlah prajurit digaji.

F.     Pelimpahan Wewenang Kepada Hakim Daerah

suatu usaha yang amat penting dalam penegakan menerbitkan administrasi peradilan. Dalam masalah peradilan ini, Umar bin Khattab melimpahkan wewenang kepada hakim daerah yang ditunjukkan melalui surat yang ia kirimkan kepada Abu Musa Al-Asy’ari (hakim kuffah) yang isinya mengandung pokok-pokok atau prinsip-prinsip berpekara di persidangan dalam lingkungan peradilan.

Umar bin Khattab wafat pada hari rabu 25 Dzulhijjah 23 H karenaditikam oleh

Abu Lu’Luah (Faruz). Mantan pembantu Mughiroh bin Syu’ban. Saat akan memimpin sholat subuh. Beliau wafat dalam usia 63 tahun dan menjabat khalifah selama 10 tahun 6 bulan 4 hari. Sebelum ia meninggal, ia sempat memilih 6 orang sahabat nabi sebagai formatur untuk menentukan khalifah selanjutnya. Meraka adalah

Utsman, Ali, Zubair Sa’ad, Abdurrahman, dan Thalhah.

16  Sejarah Peradaban Islam

BAB III

PENUTUP


A. Simpulan

Abu Bakar dan Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat nabi yang mampu menggantikan nabi dengan baik. Dalam masa kepemimpinan keduanya pun, Islam semakin kuat dan mampu memperluasan wilayah kekuasannya. Selain itu, juga semakin mempertinggi mutu pemerintahan bangsa Arab. Baik Abu Bakar atau Umar, mereka ialah memimpin yang hebat dan handal mengatur kepemimpinannya. Abu bakar dengan masa kepemimpinan yang hanya 2 tahun pun mampu menegakkan tiang-tiang agama islam dan Umar dengan 10 tahun kepemimpinannya yang dikenal sebagai abad keemasan perkembangan islam.

B. Saran

Islam adalah agama yang sebenar-benarnya dan sebagai muslimin, kita haruslah mengetahui sejarah;sejarah islam di zaman dahulu untuk memperkuat iman, islam dan ihsan dalam diri kita. Sebagai orang islam, takkan lengkap bila tak mengatahui seluk-beluk islam dan tokoh-tokoh hebat penegak islam pada masa lampau. Sehingga setelah mengetahui sejarah-sejarah masa lampau, hendaknya kita semakin memperkuat iman dalam hati kita. Islam sebagai pelindung kita dan ihsan dikeseharian kita. Mampu mencontoh para khalifah yang pantang putus asa, penuh kesabaran dan kentraman hati dalam menghadapi persoalan dunia serta tak luput menjada ukhuwah islamiyah.

Demikianlah makalah ini dapat kami sampaikan. Dalam sebuah penyusunan makalah pun, tidak pernah luput dari kelebihan dan kekurangan. Begitupun dengan makalah kami ini. Kami menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekeliruan didalamnya. Sehingga kritik dan sran akan sangat kami perlukan.










17  Sejarah Peradaban Islam

DAFTAR PUSTAKA

Hamka, Sejarah Umat Islam, Siangapura : Pustaka Nasional Pte Ltd, 2005.

Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam, Bandung: MAKTABAH MADBOULI, 1997.

Imam Syuyuthi, Tarikh Khulafa’, Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2000.

Jamil Ahmad,Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta: PUSTAKA FIRDAUS, 2013

Suyuty Pulungan,Fiqih Siasati, Sejarah dan Pemikiran Islam, Jakarta : PT Rajawali Prees,1994.

Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2007.

Karim,       Muhammad       Abdul.       2007.Sejarah        Pemikiran       dan       Peradapan       Islam.

Yogyakarta:Pustaka book Publisher.

Bastoni, Hepi Andi. 2008. Sejarah Para Khalifah. Jakarta Timur: Pustaka Al-kautsar.


Wijaya, Dani Hadi.2011. Umar bin khattab tentang baitul mal dan harta rampasan perang. Diambil




Rasul, Ja’farian.2004. Sejarah Islam Sejak Wafat Nabi SAW Hingga Runtuhnya Dinasti Bani Umayyah. Jakarta:Lentera.

Mufrodi, Ali. 1997. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta:Logos wacana Ilmu. Al-Umari, Aziz bin Ibrahim.2015.Penaklukan Dalam Islam.Darus Sunnah.























18  Sejarah Peradaban Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ngan luppa comment yy

Mengenai Saya

Foto saya
نحن نحكم بالظواهر ويتولّى الله السرائر