SEJARAH PEMERINTAHAN ABU BAKAR AS SHIDDIQ
DAN
UMAR BIN KHATTAB
Dosen Pengampu :
|
|
Dr. Fadil SJ, M.Ag
|
|
Disusun Oleh :
|
|
Aprilia Intan
Pratiwi
|
(16210079)
|
Muhammad Abdul
Rais
|
(16210080)
|
Layyinatul
Ainiyah P.N
|
(16210081)
|
Ridha Hadi
|
(16210083)
|
JURUSAN HUKUM
KELUARGA
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2016
Segala puji kami panjatkan
kehadirat-Nya, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah “sejarah peradaban islam pada masa Abu Bakar
As Shiddiq dan Umar bin Khattab”
Dan kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin agar dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.
Terlepas dari semua
itu kami menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi susunan kata
kalimat maupun bahasa. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik maupun
saran dari para pembaca agar kami lebih baik lagi dalam menyusun makalah
dikemudian hari.
Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang “Sejarah Peradaban islam pada masa Abu Bakar As Shiddiq dan
Umar bin Khattab” ini mampu menambah wawasan para pembaca tentang sejarah
keislaman pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Malang, 17 September 2016
Penyusun


2 Sejarah Peradaban Islam
KATA
PENGANTAR……………………………….…………………………. 2 DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 3 BAB
I PENDAHULUAN……………………………….……………………
A.
Latar
Belakang………………………………………………………….. 4
B.
Rumusan
Masalah………………………………………………………. 4
C.
Tujuan
Penulisan………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...
|
|
A. Masa Pemerintahan Khalifah Abu
Bakar As Shiddiq……………………
|
5
|
B. Masa pemerintahan Khalifah Umar
bin Khattab…………………………
|
14
|
BAB
III PENUTUP….………………………………………………………….
A.
Kesimpulan……………………………………………………………..17
B.
Saran…………………………………………………………………….17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 18


3 Sejarah Peradaban
Islam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintahan
Khulafaur Rasyidin dimulai sejak zaman setelah Nabi Muhammad SAW wafat karena
pada saat itu terjadi kekosongan pemerintahan yang menyebabkan banyak umat
muslim yang goyah imannya. Para sahabat bersepakat mengangkat Khalifah Abu
bakar As Shiddiq sebagai pengganti kedudukan Nabi sebagai pemimpin Umat muslim
saat itu.
Abu Bakar As
Shiddiq menjabat sebagai Khalifah hanya dua tahun. Kemudian dilanjutkan oleh
sahabat Umar bin Khattab selama 10 tahun, Usman bin Affan selama 12 tahun, dan
Ali bin Abi Thalib selama 5 tahun.
Selama berlangsungnya
kepemimpinan Khulafaur rasyidin, banyak hal yang terjadi pada perkembangan
agama islam pada saat itu. Mulai dari bertambahanya wilayah perluasan islam dan
juga kemajuan administrasi pada zaman tersebut. Namun, juga tidak luput dari
masalah masalah yang mucul selama masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Namun, dalam
makalah ini kami hanya membahas tengtang masa pemerintahan khalifah Abu Bakar
As Shiddiq dan Umar bin Khattab.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
kepemimpinan khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab?
2.
Bagaimana
langkah langkah khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab dalam
memajukan islam?
3.
Bagaimana
kekuasaan islam pada masa Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab?
C.
Tujuan
Penulisan
Mengulas kembali sejarah kepemimpinan khalifah Abu Bakar As
Shiddiq dan Umar bin Khattab
Mengetahui kebijakan kebijakan yang ditetapkan pada masa
pemerintahan Abu Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab
Mengetahui kontribusi khalifah Abu Bakar As Shiddiq dan Umar
bin Khattab dalam memajukan agama islam pada masa itu.
Menambah wawasan tentang sejarah pemerintahan khalifah Abu
Bakar As Shiddiq dan Umar bin Khattab


4 Sejarah Peradaban
Islam
PEMBAHASAN
1.
Pemerintahan
Khalifah Abu Bakar As Shiddiq A. Riwayat Abu Bakar Ash-Shiddiq
Nama lengkapnya Abdullah bin Utsman
bin Amir bin Ka’ad At-Taimi Al-
Quraisy. Sebelum masuk Islam ia
bernama Abdul Ka’bah, lalu Rasulullah menamainya Abdullah. Ia digelari
Ash-Siddiq (yang membenarkan), biasa di panggil Abu Bakar.1
Abu Bakar bin Abu Quhafah,
turunan Bani Taim bin Murrah bin Ka’ad bin Lu’ai bin Kalb Al-Quraisy. Pada
Murrah bertemulah nasabnya dengan Rrasulullah. Ibunya Ummul Khair salma binti
Sakhr bin Amir, turunan Taim bin Murrah juga. Dia lahir pada tahun kedua dari
tahun gajah, jadi dua tahun lebih tua Rasulullah daripadanya.2
Imam Nawawi dalam
bukunya At-Tahdzib berkata, apa yang kami sebutkan bahwa nama Abu Bakar
As-Shiddiq adalah Abdullah, namanya yang benar dan masyhur. Ada juga yang
menyebutkan bahwa namanya adalah Al-Atiq. Namun yang benar ialah apa yang telah
disepakati oleh para ulama bahwa Atiq itu bukanlah nama dia, Atiq adalah
gelarnya. Dia diberi gelar Atiq, karena dianggap lepas dari neraka.3
Abu Bakar termasuk sahabat yang
pertama kali masuk atau memeluk agama islam. Abu Bakar termasuk salah satu
sahabat terdekat Rasulullah, karena kedekatannya dengan Rasullullah, Abu Bakar
selalu mempercayai apa yang dibawa oleh Rasulullah. Dia juga selalu menemani
Rasulullah dalam berperang ataupun hijrah.
Ia juga berjuang
bahu membahu dengan Rasul saw dalam pertempuran mempertahankan diri, di saat
para pemeluk agama baru itu sedang berjuang untuk eksistensinya.4

1 Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam
Sepanjang Sejarah, (Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2007)hlm. 5.
2 Hamka, Sejarah Umat Islam, (Siangapura : Pustaka Nasional
Pte Ltd, 2005)hlm 200.
3 Imam Syuyuthi, Tarikh Khulafa’, (Jakarta:PUSTAKA
AL-KAUTSAR, 2000)hlm. 31.
4 Jamil Ahmad,Seratus Muslim Terkemuka, (Jakarta:
PUSTAKA FIRDAUS, 2013)hlm. 13


5 Sejarah Peradaban
Islam
Dia diberi
gelar As-Shiddiq karena senantiasa membenarkan apa yang dibawa oleh Rasulullah
atau dia tidak pernah berkata kecuali yang benar. Abu Bakar juga merupakan
mertua Rasulullah, karena putrinya aisyah dinikahi oleh Rasulullah.
Rasulullah juga pernah menyuruh
Abu Bakar untuk menggantikan Rasulullah dalam shalat berjama’ah karena pada
saat itu Rasulullah sedang sakit.5
B. Abu Bakar Menjadi Khalifah
Rasulullah,
Sebagai utusan Allah mengemban dua jabatan , yakni sebagai Rasulullah dan
sebagai kepala Negara. Jabatan Beliau yang pertama selesai bersamaan dengan
wafatnya. Namun jabatan kedua perlu ada penggantinya, Belum lagi Rasulullah
dikebumikan , disebuah tempat yang bernama “ Saqifah bani Sa’idah telah terjadi
perselisihan pendapat antara golongan Anshor dan golongan muhajirin ,tentang
pengganti rasul dalam pemerintahan. Ketika Rasulullah wafat, beliau tidak
berpesan mengenai siapa yang jadi penggantinya kelak, pada saat Nabi belum
dimakamkan di antara umat Islam, ada yang mengusulkan untuk cepat-cepat
memikirkan pengganti Rasulullah. Itulah perselisishan pertama yang terjadi
pasca rasulullah wafat. Perselisihan tersebut berlanjut ke saqifah (suatu
tempat dimadinah yang biasa digunakan oleh kaum Anshar untuk membahas suatu
masalah).6
Aturan-aturan yang jelas
tentang pengganti Rasulullah tidak ditemukan, yang ada hanyalah sebuah mandat
yang diterima Abu Bakar menjelang wafat rasulullah untuk menjadi Imam. Sesuatu
yang masih merupakan tanda tanya terhadap mendat tersebut. Adakah suatu
pertanda Rasulullah menunjuk Abu Bakar atau tidak. Berita perdebatan dua
golongan ini kemudian terdengar oleh sahabat-sahabat terkemuka seperti Abu
Bakar, Umar Ibn Khattab dan Utsman Ibn Affan yang sedang berada di rumah
Rasulullah, sedang sahabat Ali sedang sibuk mengurus jenazah Rasulullah.
Mendegar
berita ini akhirnya sahabat Abu bakar dan Umar ibn Khattab sangat terkejut,
kemudian keduanya cepat-cepat mendatangi dimana kedua golongan tersebut yang
sedang berdebat, untuk itu mereka mendatangi Saqifah Bani Sa’idah. Dalam
pertemuan tersebut, golongan Khajraz telah sepakat mencalonkan Salad bin
Ubaidah, sebagai pengganti Rasulullah. Akan tetapi, suku Aus belum menjawab
atas pandangan

5 Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam,
(Bandung: MAKTABAH MADBOULI, 1997)hlm. 7.
6 Suyuty Pulungan,Fiqih Siasati, Sejarah dan Pemikiran
Islam, (Jakarta : PT Rajawali Prees,1994),
hlm. 102.


6 Sejarah Peradaban
Islam
tersebut. Ketika perdebatan
diantara mereka, Abu bakar berpidato dihadapan mereka dengan mengemukakan kelebihan-kelebihan
Anshar dan Golongan Muhajirin, Abu Bakar Mengusulkan agar hadirin memilih salah
satu dari sahabat yaitu Umar Ibn
Khattab
dan Abu Ubaidah, namun keduanya menolak, dan keduanya berkata, “Demi
Allah kami tidak akan menerima
pekerjaan besar ini selama engkau masih ada , hai Abu bakar...! Engkaulah Orang
Muhajirin yang paling mulia, Engkaulah satu-satunya orang yang menyertai
Rasulullah di Gua ketika dikejar-kejar oleh orang-orang Quraisy engkaulah
satu-satu nya orang yang pernah Rasulullah tunjuk untuk menjadi Imam Shalat
waktu Rasulullah Sakit. Untuk itu tengadahkanlah tanganmu wahai Abu Bakar, kami
hendak membaiatmu.
Pada awalnya Abu bakar sendiri
merasa keberatan, kemudian Umar ibn Khattab memegang tangan Abu bakar sebagai
tanda pembaiatan dan diikuti oleh sahabat Abu Ubaidillah, setelah kedua sahabat
selesai maka diikuti oleh seluruh sahabat yang ada di Saqifah bani Sa’idah itu
baik kaum Muhajirin maupun Anshor. Kemudian Abu Bakar berpidato; “Wahai
Manusia! saya telah diangkat untuk mengandalikan urusanmu padahal aku bukanlah
orang terbaik diantara kamu , maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik
maka ikutilah aku, tetapi jika aku berbuat salah , maka luruskanlah! orang yang
kamu pandang kuat saya pandang lemah, sehingga aku dapat mengambil hak darinya,
sedang orang yang kau pandang lemah aku pandang kuat , sehingga aku dapat
mengambalikan hak kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku Taat
kepada Allah dan RasulNya, tetapi bilamana aku tidak mentaati Allah dan rasulnya,
kamu tidak perlu mentaatiku. Dirikanlah shalat, semoga
Allah
merahmati kalian”.
Dari paparan
di atas, terlihat jelas bahwa Abu Bakar dipilih secara aklimasi, walaupun
tokoh-tokoh lain tidak ikut membai’atnya, misalnya Ali bin Abi Thalib, Abbas,
Thalha, dan Zubair yang menolak dengan hormat.
Pembahasan-pembahasan tentang khalifah ini akhirnya menimbulkan berbagai aliran
pemikiran Islam. Dengan terpilihnya Abu bakar serta pembai’atannya, resmilah
berdiri kekhilafahan pertama di dunia Islam.


7 Sejarah Peradaban Islam
Ucapan yang
pertama sekali yang diucapkan oleh Abu Bakar ketika di bai’at, ini menunjukkan
garis besar politik dan kebijaksanaan Abu Bakar dalam pemerintahan. Di dalamnya
terdapat prinsip kebebasan berpendapat, tuntutan ketataan rakyat, mewujudkan
keadilan, dan mendorong masyarakat berjihad, serta shalat sebagai intisari
takwa. Secara umum, dapat dikatakan bahwa pemerintahan Abu bakar melanjutkan
kepemimpinan sebelumnya, baik kebijaksanaan dalam kenegaraan maupun pengurusan
terhadap agama, di antara kebijaksanaannya ialah sebagai berikut:
a.
Kebijaksanaan
pengurusan terhadap Agama
Ada
beberapa kebijaksanaan Khalifah Abu Bakar yang menyangkut terhadap
Agama antara lain :
1.
Memerangi
Nabi palsu,orang-orang yang murtad (Riddah) dan tidak mengeluarkan zakat
Pada awal
pemerintahannya, ia diuji dengan adanya ancaman yang datang dari ummat Islam
sendiri yang menentang kepemimpinannya. Di antara pertentangan tersebut ialah
timbulnya orang-orang yang murtad (kaum Riddah), orang-orang yang tidak mau
mengeluarkan zakat, orang-orang yang mengaku menjadi Nabi seperti Musailamah Al
Kazzab dari bani Hanifah di yamamah, Sajah dari bani Tamim, Al Aswad al Ansi
dari yaman dan Thulaihah ibn Khuwailid dari Bani Asad, serta beberapa
pemberontakan dari beberapa kabilah.
Nabi-nabi palsu itu
mulai melancarkan serangan ke kota Madinah ketika Abu Bakar sedang bersiap-siap
untuk mengirimkan Usamah ke perbatasan Siria. Dengan demikian, Abu Bakar berada
di tengah-tengah bahaya, baik dari dalam maupun dari luar. Dia segera
mengadakan pertemuan Majelis Sura untuk membahas masalah itu. Pendapat para
anggota secara bulat menentang pendapat Khalifah. Mereka berpendapat, apakah
ekspedisi ke Siria harus diundurkan, atau beberapa langkah kompromi harus
diambil untuk menghadapi nabi-nabi palsu, sebab republik Islam yang baru lahir
itu tidak mampu brperag dalam kedua front itu melawan musuh dari luar dan musuh
dari dalam. Akan tetapi khalifah seorang yang kukuh pendidirannya menolak untuk
menuruti kedua usul anggota-anggota Majelis Sura, dan menyatakan


8 Sejarah Peradaban
Islam
tekadnya
untuk nabi palsu. Kebijakan khalifah terhadap orang-orang murtad itu ialah
menyerah tanpa syarat atau berperang sampai hancur.
Kemenangan pun ada ditangan Abu
Bakar. Dengan demikian Abu Bakar dapat disebut sebagai penyelamat Islam. Dia
tidak hanya menyelamatkan Islam dari kekacauan dan kehancuran, tetapi juga
membuat Islam menjadi Agama dunia. Perang Riddah membuat Islam memperoleh
kembali kesetiaan dari seluruh Jazirah Arabia. Keberhasilan perang Riddah
menunjukkan kepada dunia bahwa kebenaran akan menang. 7
Untuk mengembalikan
mereka pada ajaran Islam, Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq membentuk sebelas (11)
pasukan dengan pemimpinnya masing-masing. Setiap pemimpin pasukan mendapat
tugas untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas daerah yang ditentukan. Abu
Bakar menyampaikan wasiat kepada pasukan untuk tidak berkhianat, tidak menipu,
tidak melampaui batas, tidak mencincang musuh, tidak membunuh anak-anak atau
wanita atau orang lanjut usia, tidak memotong kambing atau unta kecuali untuk
dimakan.
Di antara wasiat yang
disampaikan Abu Bakar kepada mereka ialah; “Jika kalian melewati
suatu kaum yang secara khusus melakukan ibadah di biara-biara, biarkanlah
mereka dan apa yang mereka sembah.”Pasukan ini dibaginya menjadi
sepuluh panji, masing-masing pemegang panji diperintahkan untuk menuju ke suatu
daerah. Adapun sebelas panglima diantaranya adalah Khalid bin Walid, Ikrimah
bin Abu Jahal, Syurahbil bin Hasanah, Muhajir bin Umayyah, Huzaifah bin Muhsin
Al-Galfani, Arfajah bin Harsamah, Suwaib bin Muqarin, Al-Alla’ bin Hadrami,
Amru bin Ash, Khalid bin Sa’id, dan Ma’an bin Hijaz.
Abu Bakar kemudian
kembali dan menyerahkan panji tersebut kepada yang lain. Allah memberikan
dukungan kepada kaum Muslimin dalam pertempuran ini sehingga berhasil menumpas
kemurtadan, memantapkan Islam di segenap penjuru Jazirah, dan memaksa semua
kabilah untuk membayar zakat.

7 Syed
Mahmudunnasir, Islam Konsepsi… hlm. 141


9 Sejarah Peradaban Islam
Selama peperangan Riddah,
banyak dari penghafal Al-Qur’an yang tewas. Karena orang-orang ini merupakan
penghafal bagian-bagian Al-Qur’an,
Umar cemas jika bertambah lagi
angka kematian itu, yang berarti beberapa bagian lagi dari Al-Qur’an akan
musnah. Karena itu, menasehati Abu Bakar untuk membuat suatu “kumpulan”
Al-Qur’an kemudian ia memberikan persetujuan dan menugaskan Zaid ibn Tsabit
karena beliau paling bagus Hafalannya. Para ahli sejarah menyebutkan bahwa
pengumpulan Al-Qur’an ini termasuk salah satu jasa besar dari khalifah Abu
Bakar.
Bentuk peradaban
yang paling besar dan luar biasa dan merupakan satu kerja besar yang dilakukan
pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah penghimpunan Al-Qur’an. Abu Bakar
Ash-Shiddiq memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Qur’an
dari pelepah kurma, kulit binatang, dan dari hapalan kaum muslimin. Hal yang
dilakukan sebagai usaha untuk menjaga kelestarian Al-Qur’an setelah Syahidnya
beberapa orang penghapal Al-Qur’an pada perang Yamamah. Umarlah yang
mengusulkan pertama kainya penghimpunan ini. Sejak saat itulah Al-Qur’an
dikumpulkan pada satu Mushaf.
b. Perluasan Wilayah Pada Masa
Kekhalifahan Abu Bakar As Shiddiq
1. Penaklukan Damaskus
Syria Raya adalah sebuah negeri yang berbatasan dengan Laut
Tengah, tepi barat Eufrat, perbatasan setelah utara Hijaz, perbatasan sebelah
selatan Romawi Timur Kuno dan Turki sekarang. Sebelum jatuh ketangan muslim,
wilayah Syria Raya merupakan sebuah koloni Kekaisaran Romawi Timur. Saat ini
negeri ini meliputi negeri-negeri seperti Syria, Yordania, Lebanon dan
Palestina.
Syria Raya merupakan prioritas
utama bagi kaum muslimin, karena bertahun-tahun setelah bersusah payah akhirnya
kaum muslimin dapat membuat kaum Quraisy mau menandatangani perjanjian damai
hudaibiyah, dan siap menyebarkan Islam keluar hijaz.
Nabi Muhammad SAW mengutus beberapa orang kewilayah-wilayah
ini. Harits bin Umair adalah salah satu utusan yang membawa surat untuk
penguasa bashrah. Harits dibunuh oleh Syurahbil bin amr dari dinasti ghassani.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW mengirim lascar berkekuatan 3000 orang dibawah
komando Ja’far bin abi thalib, Zaid bin harits dan
Abdullah bin rawahah ke Muta di damaskus selatan. Laskar
yang disiapkan untuk berperang dengan kaum muslim didamaskus, menurut ibu
ishaq, merupakan gabungan


lascar
romawi dan suku-suku arab seperti suku lakhm, judzam, balqi, buhra dan bali.
Kaum muslim gagal mencapai tujuan yang diinginkan, dan setelah kesyahidan
komandan-komandan mereka dan sejumlah kaum muslimin lainnya, kaum muslimin pun
hanya bisa kembali ke madinah.
Opesasi Tabuk merupakan langkah
berikutnya yang diambil nabi. Operasi ini juga tidak membawa hasil apa-apa bagi
kaum muslimin selain beberapa kesepakatan dengan beberapa suku arab.pada
hari-hari terakhir hayatnya menyiapkan laskar lain yang dikomandoi oleh usamah
bin zaid untuk meakukan aksi tertentu. Namun laskar ini baru bisa dikirim
kedamaskus sepeninggal nabi, dan pulang dengan tanga kosong. Semua perkembangan
laskar ini memperlihatkan arti pentingnya damaskus bagi nabi. Damaskus deat
dengan madinah, dan kaum muslimin tahu betul arti pentng damaskus. Pada
tahun-tahun berikutnya, terungkaplah bahwa damaskus ternyata lebih penting
artinya bila dibandingkan dengan irak bagi para khalifah.
Dengan
usainya operasi riddah, abu bakar melayangkan surat kepada warga mekkah, thaif,
yaman dan semua orang arab di hijaz dan najd, dan memerintahkan mereka untuk
berjihad atau berperang suci.
Dalam surat
tersebut, abu bakar menjanjikan harta rampasan diromawi. Banyak orang
bermai-ramai datang kemadinah. Mereka ini dari suku-suku di seantero hijaz.
Laskar muslim berangkat ke damaskus pada 12 H (633 M). abu bakar membagi laskar
islam menjadi 3 laskar dengan 3 komandan. Laskar pertama dikomandani oleh amr
bin ash menuju aila di teluk uqbah. Laskar kedua dikomandani oleh yazid bin abi
sofyan. Sedangkan laskar ketiga dikomandani oleh syurahbil bin hasanah. Dua
komandan ini ditugaskan kesebuah daerah diantara tabuk dan mu’an. Khalid bin
said sebenarnya dicalonkan jadi komandan, akan tetapi karna sikap Khalid yang
keberatan terhadap kekhalifahan abu bakar, maka atas desakan umar, Khalid pun
digantikan oleh yazid bin abi sofyan. Tak lama kemudian abu ubaidah jarrah
bergabung dengan pasukan pendukungnya. Abu ubaidah mengomandani semua pasukan
ketika semua ketika semua pasukan beroperasi diwilayah yang sama. Sebagian orang
percaya bahwa sejak awal komandan laskar adalah abu ubaidah jarrah.
Pertempuran
pertama kaum muslimin dengan pasukan romawi berlangsung di sebuah daerah yang
bernama wadi al-‘arabah di selatan laut mati. Pasukan romawi di komandani oleh
gubernur palestina yang bernama sergius. Sergius tewas dalam perang ini, dan
pasukannya dapat dikalahkan. Kaum muslimin kemudian bergerak maju di sepanjang
pantai laut tengah, dan masing-masing laskar muslim berperang di sebuah wilayah
tertentu


dan membantu
laskar lainnya bila di perlukan. Pada awalnya masing-masing laskar muslim
berkekuatan 3.000 orang. Namun abu bakar mengirimkan pasukan tambahan, sehingga
jumlah petempur muslim di setiap laskar menjadi 7.500 orang. Tak lama kemudian,
jumlah seluruh kekuatan laskar islam pun bertambah menjadi 24.000 orang.
Setelah perang arabah,
pertempuran kedua berlangsung di sebuah dusun di distrik ghazza. Nama dusun
tersebut datsin. Perang ini, yang terjadi pada muharram13 H, berakhir dengan
kemenangan kaum muslimin.
Kemengan
demi kemenangan ini membuat cemas Heraclitos, sehingga heraclutos pun merekrut
pasukan. Kabar perekrutan laskar romawi pun sampai di madinah. Kemudian
khalifah mengeluarkan perintah penghentian operasi di perbatasan irak untuk
sementara waktu. Khalifa menugaskan Khalid bin walid beserta laskarnya ke
damaskus.
Kemudian kaum muslimin pun
bergerak ke damaskus. Mendengar kabar konsentrasi musuh di udinadain, kaum
muslim pun terlebih dahulu bergerak ke tempat itu. Pertempuran sengit ini
berakhir dengan kemenangan kaum muslimpada jumadil awal 13 H, sekalipun pada
waktu itu banyak juga di pihak kaum muslimin yang gugur sebagai syuhada.
2.
Penaklukan Persia dan Irak
Kerajaan
Persia sudah sejak dulu merupakan sebuah kerajaan yang kuat dan memiliki
wilayah yang sangat luas. Luas wilayahnya membentang dari timur negeri syam di
sisi barat, hingga negeri Afghanistan di sebelah timur, dari laut khazar
(qadwin) di sisi utara, sampai negeri as-sind di sebelah selatan. Meliputi
daerah irak, Persia, khurasan, thabaristan, Azerbaijan dan daerah-daerah kecil
lainnya.
Kerajaan
Persia memiliki kelebihan berupa personil yang banyak dan teratur. Akan sulit
bagi kerajaan lain untuk membuat perkara atau menentang perang dengannya.
Kerajaan Persia dengan pasukannya yang kuat itu pernah terlibat dalam
pertarungan yang hebat melawan kekaisaran romawi. Dengan pasukan itu pula,
kerajaan Persia sering mendapatkan kemenangann dan dari peperangan yang mereka
lakukan telah meningkatkan pengalaman pasukannya yang kuat. Meskipun demikian,
pasukan islam tetap melihatnya biasa, karena kemenangan dan mati syahid yang
telah Allah SWT janjikan.
Gerakan
pembebasan daerah dari kekuasaan Persia dimulai dari tangan pemimpin muslim,
al-mutsanna bin haritsah asy-syaibani radhiyallahu anhu, yang sebelumnya
meminta izin kepada khalifah abu bakar untuk memerangi Persia. Dalam
penyerangan tersebut, al-mutsanna memanfaatkan pasukan muslimin yang berasal
dari sukunya,dengan alas an kedekatan lokasi mereka dengan Persia. Melalui
aksinya, al-mutsanna radhiyallahu


anhu berhasil merubah keadaan
selatan irak dengan sejumlah kemengan yang diperolejnya melawan Persia dan
sekutunya, nasrani arab. Meskipun tentaranya lebih sedikit jumlahnya dan
tentara musuh jauh lebih banyak. Menyadari keadaan pasukannya yang telah
berkurang, al-mutsanna mengirimkan surat kepada abu bakar untuk meminta
bantuan. Ketika itu Khalid bin walid telah menyelesaikan tugasnya, memerangi
musailamah al-kadzdzab di yamamah. Oleh karena itu abu bakar mengirimkan surat
perintah kepada Khalid bin walid untuk membawa pasukannya menuju irak, guna
membantu al-mutsana bin haritsah dan pasukannya. Khalid pun berangkat ke irak.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 12 hijriyah. Abu bakar juga memerintahkan
pasukan laindi bawah komando iyad bin ghanam al-fahrawi. Abu bakar
memerintahkan agar pasukan islam memasuki irak dari arah atas, dan beliau juga
memerintahkan agar baik Khalid maupun iyadh menuju ke al-hirah, ibukota
kerajaan arab yang terasing. Abu bakar juga menjanjikan akan memberikan hadiah
bagi mereka yang terlebih dahulu mencapai al-hirah.
Khalid berhasil memasuki
kawasan irak dan mulai menaklukan beberapa desa yang berada di dekat sungai
eufrat. Khalid berhasil menguasai alis, burmusa, banqiya dan desa-desa lainnya.
Khalid pun merencanakan
pembebasan kota al-abalah, yang merupakan kekuatan militer paling kuat kerajaan
Persia di selatan irak, juga menjadi pelabuhan yang disiapkan untuk penyerangan
ke india. Bahkan kota ini memiliki julukan ‘’pelabuhan india’’.
Sebelum Khalid melakukan penyerangan ke kota albah, dia
mengirimkan surat kepada pemimpin kota itu. Dalam surat itu Khalid meminta
kepada sang pemimpin kota untuk masuk islam, jika tidak sang pemimpin itu harus
membayar pajak. Selain itu, Khalid juga memberikan ancaman, jika pemimpin kota
itu menolak, dengan mengatakan, ‘’ jika kamu menolak permintaanku, maka janga
pernah kamu salahkan kecuali dirimu sendiri, karena kamu akan didatangi sebuah
kelompok yang menyukai kematian, sebagaimana kamu mencintai kehidupan.’’
Pasukan kaum muslimin lalu mempersiapkan diri untuk bertempur melawan Persia,
begitu pula Persia bersiap menerima serangan kaum muslimin dalam sebuah
peristiwa yang kemudian dikenal dengan ‘’perang dzatus salasi’’.


13 Sejarah Peradaban
Islam
Umar bin Khattab berasal dari
Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku
terbesar di kota Mekkah saat
itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya
Hantamah binti Hasyim, dari Bani Makhzum. Umar memiliki julukan yang diberikan
oleh Nabi Muhammad yaitu
Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan
kebatilan. Pada awalnya Umar merupakan sosok yang mata menentang Nabi Muhammad.
Bahkan dikisahkan, ia pernah telah dalam perjalanan untuk membunuh Rasulullah.
Namun ditengah perjalan, ia bertemu dengan Nu’aim bin
Abdullah yang memberi tahunya
bahwa saudarinya telah masuk islam.Dipenuhi murka tak tertahan, Umar
mengalihkan arah perjalanannya. Ia bersegera menuju rumah Fathimah adiknya.
Didepan pintu, ia mendengar adiknya dan suaminya tengah membaca ayat-ayat
Al-Qur’an. Namun setelahnya, Ia pun menjadi sosok yang amat mencintai dan
membela islam. Sejak masuk islam, Udalam dakwahnya lah yang memprakarsai era
keterbukaan.
Ibnu Mas’ud menambahkan,
“Masuknya Umar dalam islam adalah pembukaan. Hijrahnya adalah kemenangan,
kekuasaannya dalah rahmat. Sungguh kami menyadari diri kami sebelumnya tidak
mampu melaksankan shalat di Ka’bah hingga Umar masuk islam.
Ketika
masuk islam, ia memerangi mereka dan membiarkan kami sholat.”
B. Umar bin Khattab menjadi Khalifah
Umar bin Khattab ditunjuk
secara langsung oleh Abu Bakar As Shiddiq untuk menjadi penggantinya. Dalam
kitab Al-Tabari, Kitab al Rasul wa al-Muluk, sebagai berikut.
Dalam keadaan sakit
(berbaring ditempat tidur), Abu Bakar menunjuk Umar bin Khattab sebagai
penggantinya. Ada keberatan dari sahabat atas penunjukan tersebut. Akan tetapi,
ia mengumumkan, bahwa dengan nama Allah, saya tidak meleset sedikitpun dan
tidak berbuat kekurangan sedikitpun dalam menunjuk Umar sebagai pengganti.
Orang yang saya tunjuk, bukan dari keluargaku dan kalian mendengar kata-kata
dan mematuhi perintah, maka rakyat yang hadir semua serentak menjawab kami
dengar dan kami menerimanya. (Rahman,1977:56-60)
Dengan demikian, Ab
u Bakar menyelesaikan persoalan calon pengganti, supaya tidak muncul problem
seperti ketika Nabi tinggalkan umat islam dalam memilih pengganti timbul
perselisihan yang nyaris membawa islam ke gerbang kehancuran.


14 Sejarah Peradaban
Islam
1.
Pada tahun 635 M, Damaskus
(ibukota Suriah) ditundukkan .
2. Setahun kemudian, wilayah Suriah jatuh ke tangan kaum
Muslimin (Setelah pertempuran hebat di lembah Yarmuk, Timur sungai Yordania).
3.
Takluknya Baysan dan
Jerussalem di Palestina.
4.
Kemenangan-kemenangan wilayah
Afrika bagian utara.
5.
Tahun 18 H kota Aris dapat
diduduki tanpa perlawanan.
6.
20 H Kota Babylon tunduk
setelah dikepung selama 7 bulan.
7.
Seluruh wilayah Persia
sempurna bertekuk lutut.
Kaum Muslimin menyebut ini dengan “Kemenangan dari segala kemenangan”
(Fathul-Futuh).
D. Pemerintahan Negara
Umar melakukan
reformasi dalam pemerintahan. Selama memimpin selama kurang lebih 10 tahun, ia
termasuk pemimpin yang berhasil terutama bagi kesejahteraan rakyat dan
peraturan islam yang semakin kokoh. Umar membentuk departemen dan membagi
daerah kekuasaan islam menjadi delapan provinsi. Setiap provinsi dikepalai oleh
wali dan juga didirikan kantor gubernur. Umar juga membentuk kepala distrik
yang disebut sebagai Amil. Pada masanya, setiap penjabat pemerintahan sebelum
diambil sumpah terlebih dahulu diauditharta kekayaannya oleh tim yang telah
dibentuk oleh Umar. Rakyat miskin mendapatkan makanan pokok murah, bahkan
kadang secara Cuma-Cuma.
` Umar pun mengambil kebijakan
bahwa orang arab dilarang transaksi jual beli tanah diluar Arab. Ia pun
menerapkan pajak perdagangan (bea cukai) yang bernama al Ushur. Yaitu pajak
bagi para pedagang non muslim yang memasuki kawasan kekuasaan islam sebesar
10%, dzimmi yang berada di dalam negeri 5%, dan orang islam 2,5% dari harga barang
dagangan. Periode Umar terkenal dengan pembangunan islam dan
perubahan-perubahan. Selain itu, Khalifah Umar meletakkan prinsip-prinsip
demokratis dalam pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil
yang paripurna. Ia juga tidak memberikan hak istimewa tertentu. Tidak ada
istana/pakaian kebesaran untuk dirinya maupun bawahannya dan mereka pun
siapsetiap waktu dihubungi oleh rakyatnya.


15 Sejarah Peradaban
Islam
Umar
telah mampu membangun dewan-dewan jawatan, membangun baitul mal, mencetak mata
uang, membentuk kesatuan tentara, mengatur gaji, mengangkat hakim-hakim dan
menyelenggarakan hisbah. Selain kontribusi tersebut, Umar pun ialah orang
pertama yang mencetuskan ide tentang perlunya dilakukan pengumpulan ayat-ayat
Al Qur’an. Yang telah membentangkan kejayaan islam dari Mesir, Syam,
Iraq sampai kerajaan Persia dan
juga dikenal sebagai sahabat yang berani melakukan ijtihada dengan tetap
menjunjung tinggi prinsip-prinsip musyawarah.
E. Harta Rampasan Perang (Ghanimah)
Ghanimah
meliputi harta bergerak dan harta tidak bergerak. Umar menyisihkan seperlima
dari harta rampasan perang untuk dibagikan secara langsung pada kaum muslimin.
Ia hanya menerima pemasukan sesuai syariat dan mendistribusikannya pada yang
berhak menerimanya. Kemudian selama ini, Al Mal al Ghanimah dibagikannya ke kas
Negara 20% dan tentara 80%, lalu dimasukkannya ke kas Negara dan tentara
mendapatkan gaji bulanan. Setelah itu, semua harta rampasan perang dipindahkan
ke Baitul Mal dengan beberapa alasan:
1.
Perlu adanya sumber dana
untuk menggaji prajurit
2.
Bila
prajurit dibagikan harta rampasan perang terlalu banyak, Umar khawatir prajurit
tidak akan mau perang lagi.
3.
Tanah
rampasan perang tetap dikuasai oleh pemiliknya namun ia harus membayar Kharaj
dan dari Kharajlah prajurit digaji.
F.
Pelimpahan
Wewenang Kepada Hakim Daerah
suatu usaha yang amat penting
dalam penegakan menerbitkan administrasi peradilan. Dalam masalah peradilan
ini, Umar bin Khattab melimpahkan wewenang kepada hakim daerah yang ditunjukkan
melalui surat yang ia kirimkan kepada Abu Musa Al-Asy’ari (hakim kuffah) yang
isinya mengandung pokok-pokok atau prinsip-prinsip berpekara di persidangan
dalam lingkungan peradilan.
Umar bin Khattab wafat pada hari
rabu 25 Dzulhijjah 23 H karenaditikam oleh
Abu Lu’Luah (Faruz). Mantan pembantu Mughiroh bin Syu’ban.
Saat akan memimpin sholat subuh. Beliau wafat dalam usia 63 tahun dan menjabat
khalifah selama 10 tahun 6 bulan 4 hari. Sebelum ia meninggal, ia sempat
memilih 6 orang sahabat nabi sebagai formatur untuk menentukan khalifah
selanjutnya. Meraka adalah
Utsman, Ali, Zubair Sa’ad,
Abdurrahman, dan Thalhah.


16 Sejarah Peradaban
Islam
PENUTUP
A. Simpulan
Abu Bakar dan Umar
bin Khattab adalah salah satu sahabat nabi yang mampu menggantikan nabi dengan
baik. Dalam masa kepemimpinan keduanya pun, Islam semakin kuat dan mampu
memperluasan wilayah kekuasannya. Selain itu, juga semakin mempertinggi mutu
pemerintahan bangsa Arab. Baik Abu Bakar atau Umar, mereka ialah memimpin yang
hebat dan handal mengatur kepemimpinannya. Abu bakar dengan masa kepemimpinan
yang hanya 2 tahun pun mampu menegakkan tiang-tiang agama islam dan Umar dengan
10 tahun kepemimpinannya yang dikenal sebagai abad keemasan perkembangan islam.
B. Saran
Islam adalah agama yang
sebenar-benarnya dan sebagai muslimin, kita haruslah mengetahui sejarah;sejarah
islam di zaman dahulu untuk memperkuat iman, islam dan ihsan dalam diri kita.
Sebagai orang islam, takkan lengkap bila tak mengatahui seluk-beluk islam dan
tokoh-tokoh hebat penegak islam pada masa lampau. Sehingga setelah mengetahui
sejarah-sejarah masa lampau, hendaknya kita semakin memperkuat iman dalam hati
kita. Islam sebagai pelindung kita dan ihsan dikeseharian kita. Mampu mencontoh
para khalifah yang pantang putus asa, penuh kesabaran dan kentraman hati dalam
menghadapi persoalan dunia serta tak luput menjada ukhuwah islamiyah.
Demikianlah makalah ini dapat
kami sampaikan. Dalam sebuah penyusunan makalah pun, tidak pernah luput dari
kelebihan dan kekurangan. Begitupun dengan makalah kami ini. Kami menyadari,
bahwa makalah ini masih banyak kekeliruan didalamnya. Sehingga kritik dan sran
akan sangat kami perlukan.


17 Sejarah Peradaban
Islam
Hamka,
Sejarah Umat Islam, Siangapura : Pustaka Nasional Pte Ltd, 2005.
Husayn
Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam, Bandung: MAKTABAH
MADBOULI, 1997.
Imam
Syuyuthi, Tarikh Khulafa’, Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2000.
Jamil
Ahmad,Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta: PUSTAKA FIRDAUS, 2013
Suyuty
Pulungan,Fiqih Siasati, Sejarah dan Pemikiran Islam, Jakarta : PT
Rajawali Prees,1994.
Syaikh Muhammad
Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR,
2007.
Karim, Muhammad Abdul. 2007.Sejarah Pemikiran dan Peradapan Islam.
Yogyakarta:Pustaka
book Publisher.
Bastoni,
Hepi Andi. 2008. Sejarah Para Khalifah. Jakarta Timur: Pustaka
Al-kautsar.
Wijaya,
Dani Hadi.2011. Umar bin khattab tentang baitul mal dan harta rampasan
perang. Diambil
Rasul,
Ja’farian.2004. Sejarah Islam Sejak Wafat Nabi SAW Hingga Runtuhnya Dinasti
Bani Umayyah. Jakarta:Lentera.
Mufrodi, Ali.
1997. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta:Logos wacana Ilmu. Al-Umari,
Aziz bin Ibrahim.2015.Penaklukan Dalam Islam.Darus Sunnah.


18 Sejarah Peradaban
Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ngan luppa comment yy